Rabu, 26 Agustus 2015

Periksa Ban Sebelum Berangkat Mudik


Periksa-Ban-Sebelum-Berangkat-Mudik

Agar perjalanan mudik selalu Aman dan Nyaman, coba periksa beberapa hal di bawah ini:
Tekanan Angin. Aturlah tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan. Ban dengan tekanan angin yang berlebih akan membahayakan karena rentan meledak ketika panas. Sebaliknya, ban dengan tekanan angin yang kurang juga menyebabkan borosnya konsumsi bahan bakar serta membahayakan ketika terkena jalanan rusak.
Spooring & Balancing. Usahakan melakukan pemeriksaan ini sebelum melakukan perjalanan mudik. Kondisi ban akan dibuat optimal, sehingga menghindari terjadinya kecelakaan akibat ban yang kurang optimal.
Muatan Maksimal. Periksa dan pastikan jumlah muatan maksimal yang mampu ditampung oleh ban kendaraan Anda. Hal ini agar mencegah terjadinya ban meletus akibat keberatan beban dan mengganggu perjalanan mudik Anda.
Kerikil pada Telapak Ban. Dalam pemakaian, seringkali terdapat batu-batu kerikil kecil yang terselip pada pola alur telapak ban. Jika menemukan hal ini, sebaiknya kerikil tersebut dicongkel. Membiarkan kerikil secara lama akan membuat kerikil tersebut semakin masuk, sehingga lama-kelamaan akan menembus dan melubangi ban.
Semir Ban. Hindari pemakaian semir ban dengan bahan silikon. Semir dengan bahan ini memang membuat tampilan ban menjadi mengkilap, tapi dapat menyebabkan kerusakan pada ban. Beberapa jenis semir yang beredar di pasaran malah bisa membuat ban menjadi licin. Hal ini tentu saja kan sangat membahayakan bagi pengendara.
Ban Cadangan. Banini, -sesuai penamaannya- memang hanya menjadi cadangan alias tidak dipakai secara rutin. Tapi kondisi ban ini seringkali dilupakan oleh para pengendara. Ketika salah satu ban utama mengalami masalah, barulah teringat akan ban cadangan. Tidak sedikit pengendara yang menemukan ban cadangan dalam kondisi kemps. Karena itulah, lakukan pemeriksaan seluruh ban, termasuk ban cadangan kendaraan, agar perjalanan mudik Anda senantiasa Aman dan Nyaman.

Mengenali Ban Yang Cocok Dengan Mobilmu



Semakin banyaknya mobil kita jumpai di jalan-jalan di Indonesia. Mungkin salah satunya Anda yang mengendarainya. Dalam berkendara tentu Anda selalu menganggap keselamatan adalah faktor utama bagi siapa saja. Pasti dong ya?

Tapi masalah keselamatan bukan hanya pada faktor cara kita berkendara saja, meski ini faktor yang terpenting. Dan bukan pula kondisi mobil Anda, entah itu mesin, pengereman dan lain-lainnya, yang tak kalah penting. Tetapi ada faktor lain dari masalah mobil yang terkadang kita luput, terkait yang membuat mobil Anda melaju, yakni ban mobil Anda.





Terkadang jika kita berkendara kita mengalami slip, pasti asumsinya ban sudah halus permukaannya dan ganti asal-asal saja, yang penting itu ban. Atau bahkan Anda membeli ban yang tekstur permukaan atau kembangnya sangat bergerigi pasti tidak akan selip. Padahal sebenarnya ban memiliki tipe-tipe tertentu yang memiliki fungsi-fungsinya masing-masing.

Tipe ban berdasarkan jenisnya ada 3. Yaitu MT (Mud Terrain), HT (Highway Terrain),dan AT (All Terrain). Mud terrain ini adalah ban yang dikhususkan untuk mobil yang lebih dominan melaju di jalanan yang tak rata alias di luar jalan beraspal biasanya yang memakai mobil-mobil berjenis SUV (Sport Utility Vehicle) yang gahar dan sangar, ban ini memiliki ciri fisik kembang atau tekstur permukaan ban yang lebih bergerigi dan menonjol.

Highway Terrain merupakan ban khusus jalanan aspal yang lebih mulus dan rata, karena tipe ini memang didesign lebih tipis kembang atau tekturnya, sehingga membuat performa kendaraan Anda lebih smooth dan nyaman. Yang terakhir adalah All Terrain alias bisa di aspal bisa juga di jalan non aspal. Dan tipe ini yang sering dipergunakan kendaraan-kendaraan di Indonesia yakni tipe HT dan AT. Karena jenis ini lebih fungsional dan banyak varian kendaraan yang memakai jenis ini karena fungsi pemakaian kendaraan lebih banyak di jalan raya yang beraspal, khususnya di kota-kota besar di Indonesia.